Senin, 04 Oktober 2010

Peta Piri Reis Belum Terpecahkan


Terbayangkah kalian bagaimana membuat peta dunia? Oh, pakai satelit, dilihat dari atas! Hmmm ...tapi, kalau dulu? Dulu, para pelautlah yang membuat peta. Tapi, untuk membuat peta dunia yang lengkap, kita harus mengingat jasa Piri Reis.

Piri Reis adalah kartografer Muslim terkemuka yang mewariskan peta dunia terlengkap pertama. Kartografer adalah ahli membuat peta. Peta Piri ditemukan pada suatu hari pada tahun 1929 di museum Istana Topkapi Istanbul, Turki. Ceritanya, di salah satu bagian istana indah peninggalan kesultanan Ottoman itu, direktur museum menemukan satu cuplikan peta misterius yang kini diakui sebagai salah satu warisan berharga dunia.

Peta itu karya Muhiddin Piri Reis. Ia pelaut, navigator, dan kartografer Muslim terkemuka dari abad ke-16. Kalau kita perbandingkan dengan peta yang ada sekarang, karya Piri Rais membuat kita terkagum-kagum. Betapa tidak. Perbandingan jarak antara pantai timur Amerika dan pantai Barat Afrika peta itu sama dengan peta modern saat ini. Hebat, ya?

Peta ini bisa jadi merupakan peta terbaik di zaman itu. Peta Piri Reis dibuat di atas kulit rusa berukuran 90 x 65 cm. Peta itu dibuat tahun 1513 atau tahun 919 kalender Hijriyah. Peta yang sekarang kita lihat itu merupakan bagian peta dunia yang utuh. Dan, hanya bagian itulah yang diketahui selamat sampai sekarang.

Bagaimana Piri Reis membuat peta begitu akurat? Ia membuatnya berdasarkan 34 sumber yang berbeda-beda. Ada 20 peta dari zaman Alexander yang Agung, 8 peta karya ahli geografi Muslim, 4 peta Portugis, dan 1 peta hasil karya Columbus.

Nah, semua peta itu diringkas menjadi satu peta dunia. Ini sesuai pengakuan Piri Reis. ''Di dalam abad ini (di saat Piri hidup--red.), tak ada peta seperti peta ini sebelumnya, '' kata Piri Reis, ''Dibuat dengan cara menggabungkan keseluruhan peta menjadi satu skala peta ... maka hadirlah peta yang benar dan yang dapat dipercaya ...''

Pada tahun 1528, Piri Reis membuat peta dunia kedua yang ditujukan untuk memberikan informasi terbaru bagi para pelaut dan navigator. Peta ini memuat informasi yang mengagumkan ilmuwan modern saat ini. Mengapa? Peta itu memuat informasi yang sangat rinci mengenai Amerika, Luatan Atlantik, Eropa dan pantai-pantai Afrika yang belum dijelajah oleh penjelajah Eropa pada masanya. Wah ...

Siapa itu Piri Rais? Piri hidup pada tahun 1470-1554 atau 877-961 Hijriyah. Namanya, Muhiddin Piri. Ia menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja bersama pamannya, Kemal Reis. Pamannya itu pelaut dan kapten kapal terkemuka di masa kekhalifahan Ottoman, Turki sekarang ini. Pamannya itulah yang mendorong Piri mencintai laut, pelayaran, dan ilmu pembuatan peta.

Saat dewasa, Piri membuat buku dan peta mengenai navigasi. Buku itu, Kitab-i Bariye ditulis pada 1521. Suatu sumbangan peradaban Islam terhadap ilmu pengetahuan.

Keunikan Masjid Agung di Jawa Tengah

Assalamualaikum Den,,,
smoga diberi kesehatan oleh ALLAH SWT..

Nih Den,,ane kasi taw masjid yg ada dikota tercinta ane MASJID AGUNG..
langsung aja Den nih pembeberannya,.,.
cekidoootz,.,..,

Masjid Agung Jawa Tengah yang terkenal dengan keindahan arsitektur dan kemegahannya. Berada di Jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang(1/2 jam dari rumah ane) Masjid fenomenal yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 November 2006 ini mulai dibangun pada 2001 dan mampu menampung tak kurang dari 15 ribu orang. Saat diresmikan, Presiden SBY menandatangani batu prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton yang terletak di depan masjid. Prasasti terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi.



Kompleks masjid terdiri dari bangunan utama seluas 7.669 m2 dan halaman seluas 7.500 m2. Paduan unik arsitektur Jawa, Timur Tengah dan Roma tergambar apik dari masjid yang juga merupakan obyek wisata terpadu pendidikan, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Lihat saja ornamen pada bagian dasar tiang masjid menggunakan motif batik seperti tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan.

Ada enam payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup secara otomatis, mengadopsi dari Masjid Nabawi di Kota Madinah. Ketika payung di halaman masjid dikembangkan, maka akan dapat menampung jamaah lebih banyak lagi, setidaknya lebih separuh dari kapasitas masjid. Pada dinding-dinding masjid tertera kaligrafi yang terukir indah. Ornamen-ornamen bernuansa arsitektur Italia terasa pula sentuhannya di beberapa bagian masjid. Bangunan utamanya beratapkan kubah besar, dilengkapi di bagian luarnya empat minaret (menara) yang runcing menjulang ke langit.




Sebuah replika beduk raksasa buatan para santri Pesantren Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas, Jawa Barat juga menghiasi masjid. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menemukan Quran raksasa (Mushaf Al Akbar) berukuran 145 x 95 cm tulisan tangan karya Hayatuddin, seorang penulis kaligrafi dari Universitas Sains dan Ilmu Al-qur`an dari Wonosobo, Jawa Tengah.

Di sekeliling masjid terdapat bangunan pendukung lainnya, di antaranya: auditorium di sisi sayap kanan masjid yang dapat menampung kurang lebih 2000 orang. Auditorium ini biasanya digunakan untuk acara pameran, pernikahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sayap kiri masjid terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum. Selain itu, terdapat juga berbagai macam sarana hiburan seperti air mancur, arena bermain anak-anak, dan kereta kelinci yang dapat mengantarkan pengunjung berputar mengelilingi kompleks masjid.



Salah satu yang istimewa dari masjid ini adalah Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) dengan ketinggian 99 m. Menara dapat dilihat dari radius 5 km, terletak di pojok barat daya masjid. Di menara ini, Aden-aden bisa menikmati pemandangan Kota Semarang termasuk lalu lalang kapal yang melintas maupun berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas melalui teropong pandang yang tersedia. Oh ya, bila Aden ingin menggunakan teropong ini mesti membayar sewa Rp 5000. Sedangkan untuk naik ke Menara, dikenakan tiket Rp 3000/orang (antara jam 08.00-17.30) dan naik menjadi Rp 4000/orang (jam 17.30-21.00). Di menara ini, tepatnya di lantai 18 juga dilengkapi Cafe Muslim. Yang menarik adalah lantai kafe itu bisa berputar 360 derajat selama 15 menit sehingga Anda bisa menikmati ragam pesona Kota Semarang dari ketinggian sembari menyantap makanan.

Untuk memasuki area masjid indah ini sama sekali tidak dikenakan biaya. Silakan menikmati eksotisme masjid kebanggaan masyarakat Jawa Tengah ini dengan menjelajahi setiap sudutnya. Anda akan melewati gerbang megah bernama Al Qanathir. Pintu gerbang itu memiliki 25 tiang sebagai simbolisasi jumlah nabi dalam Islam sebagai pembimbing umat. Pada pintu gerbang, terdapat ukiran kaligrafi Iafaz dua kalimat syahadat.

Untuk sampai ke masjid, hanya dibutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun Kota Semarang. Jika mengendarai sepeda motor berkecepatan antara 40-60 km/jam, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Atau Jaraknya sekitar 800 meter dari Jalan Arteri Soekarno-Hatta yang merupakan jalan protokol.Hehehe,.,.kira2 ea Den,.,.
Langsung ja Den,,mampir dikota Ane ni,,,ntar ane anter dah,,