Senin, 08 November 2010

GRIBS: BAND ROCK GONDRONG KRIBO



Kategori: Musik
Jenis Rock
Artis: Reza voc, Dion gtr, Arief bass-Rashta dr
GRIBS: PEMAIN BARU DI DUNIA MUSIK INDONESIA
Posted by: "remy soetansyah" soetansyah@yahoo.com soetansyah



GRIBS adalah band bau kencur. Baru nyobain beberapa kali manggung.
Mereka mencoba mewarnai khasana musik Indonesia. "Kami sadar, sebagai
band baru, sangat perlu belajar pada group-group yang talah lebih
dahulu eksis." ujar Rezy, manager group ini.
Salah satu yang harus
diperhatikan dari group ini, adalah keberanian mereka mengusung aliran
rock kental. "Selain jiwa kami berempat memang di jalur rock, juga
karena aliran ini sudah jarang dimainkan. Sementara setelah management kami,
RUMAH MUSIK INDONESIA mengadakan survey kecil-kecilan, ternyata musik
jenis ini masih banyak peminatnya. Maka kami makin yakin untuk
memainkannya. " ungkap Rezanov (vocalis) yang tongkrongannya
mengingatkan kita pada vocalis-vocalist rock era 70 atau 80 semacam
Robert Plant, Ian Gillan atau bahkan David Coverdale. Dan memang,
ternyata anak-anak muda yang besar di kawasan Jawa Timur ini mengusung
rock beraroma rock tdekade 70 dan 80. "Hanya saja cita rasanya, tentu
cita rasa era sekarang. Komposisi itu kami pikir cocok untuk meraih
pendengar rock era awal, tapi juga bisa diterima oleh remaja seumur
kami." begitu Dion (gitaris) yang baru berusia 22 tahun ini berdalih.
GRIBS
sudah berkumpul untuk memainkan rock n roll beberapa tahun lalu. Tapi
dengan bendera GRIBS ini, baru beberapa bulan. Mereka terdiri dari REZA
(vocal), Rashta (dram), Dion (gitar) dan Arief (bass). Kenapa namanya
GRIBS? " Ya karena kami terdiri dari dua gondrong dan dua kribo." ujar
Rashta. Dan yang asyiknya lagi, mereka semua bersepupuan. "Makanya
GRIBS itu adalah singkatan dari gondrong kribo bersaudara," ujar mereka
serempak seraya melepas tawanya yang renyah.
Untuk memasuki arena,
GRIBS telah mempersiapkan sekitar 15 lagu. "Tapi yang baru kita bikin
demo baru 3 lagu. Masing-masing RUANG BESI, PEJUANG dan MALAM FRUSTASI.
Kami permersiapkan 3 lagu, itu juga karena setiap kami punya kesempatan
untuk main, biasanya pihak promotor memberi kami jatah 3 lagu. Tapi
kalau diminta lebih, kami punya simpanan sekitar 3 lagu lainnya." kata
Rezy, lanjutnya " Kami sadar, sebagai band baru, nama kami belum
menjual. Belum ada yang kenal lagu kami. Makanya kami terbiasa diberi
jatah sedikit." tuntasnya.
GRIBS sebagai sebuah band, masuk ke
industri dengar penuh kesadaran. Pertama, mereka sadar sekali akan
kebelumpopuleran mereka. "Tapi yang penting bagi kami adalah belajar
dan latihan. Itu yang kami tekuni selama ini. Kami belajar dari semua
musisi dari amanapun mereka berasal. Bahkan kami mencoba memperdalam
ilmu di sekolah musik GR, Reza dibimbing oleh Doddy Katamsi, Arief oleh
Pra, Rashta oleh Gilang Ramadhan, dan Dion oleh Donny Suhendra. Bahkan
pada tanggal 4 Juli lalu mereka ikut tampil dalam workshop di Malang
bersama Eet Syahrani, Adit Element, Indro dan banyak musisi lainnya.
Kiprah mereka dalam 3 bulan ini merambat dari bawah. Awalnya mereka
main di Wapres (warung Apresiasi) yang terletak di kawasan Bulungan,
sebuah tempat segala jenis musik berkiprah. bahkan kami harus antri
untuk dapat tampil. Setelah itu management kami memboyong kami main di
BB's, sebuah cafe rock di daerah Menteng, lalu di THE ROCK CAFE,
KAMASUTRA, MU CAFE dan beberapa tempat lainnya. Job itu di dapat dari
pergaulan. Reza, manager Lemon Tea juga memberi kami jalan. Akhirnya
kami bisa ikut di JAKARTA ROCK PARADE pada tanggal 11 Juli. Lalu
Management kami menawarkan diri ke Pak Koko, boss Deteksi, promotor
SOUNDRINALINE. Dan penuh syukur kami diterima, malah kami dapat di dua
tempat. Di Malang pada tanggal 3 Agustus dan di Yopgya tanggal 10
Agustus. Ini benar-benar membuat kami senang."cerita Rezy, yang awalnya
adalah seorang bisnisman, dan kini beralih menjadi manager sebuah group
musik rock GRIBS.
Lalu apa sih target GRIBS? " Ho ho, kami cuma
ingin berkarya semampu kami. Dan semoga karya kami disukai publik.
Soalnya itu sulit lho. Banyak band-band sekarang yang bagus-bagus. Jadi
target kami sederhana saja, ingin berkarya sebaik mungkin. Selebihnya
kami serahkan kepada Tuhan."ungkap Reza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar